Belajar Pidato Tanpa Aduh

Aduuhh…

Entah kenapa, setiap kali menyebut judul topik ini di depan murid kelas 12, ada saja yang bilang aduh begitu. Ya, memang, bagi beberapa murid, materi pidato ini lumayan susah. Objektif pembelajarannya saja ada tiga: Murid memahami struktur naskah pidato, murid mampu menulis naskah pidato, dan juga mampu membacakan pidato dengan baik. Guru juga harus berusaha ekstra supaya materi ini bisa disampaikan dengan asyik, tanpa membuat murid terus berkata aduh.

Ada beberapa yang sudah saya lakukan untuk mengatasi aduh ini.

  • Kasih contoh dua atau tiga naskah pidato. Dimulai dari contoh lewat kertas handout, murid bisa melihat langsung pidato itu “yang seperti ini lho”. Murid juga harus melihat beberapa contoh agar mereka bisa membandingkan ragam bahasa pidato. Kemarin saya pakai contoh pidato Kampanye Obama “Yes We Can” di New Hampshire dan pidato pelantikan presiden Jokowi “Di Bawah Kehendak Rakyat dan Konstitusi”. Tambahannya adalah contoh pidato sederhana di lingkup sekolah dengan topik masalah sosial. Bisa juga ditambahkan contoh naskah pidato pelantikan Ketua OSIS di sekolah sendiri, pasti akan terasa lebih mengena.
  • Menganalisis struktur naskah pidato. Setelah mereka membaca langsung naskah pidato, biarkan murid menyimpulkan seperti apa naskah pidato itu. Mereka pasti akan bisa menemukan sendiri salam pembuka dan penutup, bagian pendahuluan-isi-penutup, dan juga kalimat sapaan. Mereka juga bisa melihat bagaimana peletakan setiap unsur dan penyusunan setiap paragraf yang baik. Mereka juga akan bisa menilai sendiri gaya bahasa pidato setiap tokoh. Misalnya, Obama membuka pidato dengan “thank you”, sementara Jokowi membuka dengan salam semua agama di Indonesia. Lalu, ajak mereka berdiskusi, mengapa gaya bahasa pidato Obama dan Jokowi berbeda? Mengapa pilihan kata mereka berbeda? Faktor apa saja yang mempengaruhi adanya perbedaan itu?
  • Menonton video tokoh yang membawakan pidato. Tunjukkan ke murid seperti apa Obama dan Jokowi menyampaikan naskah pidato tadi. Videonya bisa diambil dari Youtube. Sambil menonton video, murid bisa menilai sikap tubuh para orator itu. Apa metode yang dia pakai? Bagaimana gerak tubuhnya? Gerak tangan? Cara berdiri? Cara menatap pendengar? Cara bicaranya? Tempo dan artikulasi? Enak tidak pidato itu disimak? Dari sini, murid bisa menyimpulkan, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan saat menyampaikan pidato. Tentu saja, mereka juga bisa gunakan pengetahuan ini untuk praktik pidato mereka sendiri nanti.
  • Membaca artikel tentang penulis naskah pidato. Ini tambahan pengetahuan buat murid bahwa ternyata pekerjaan Penulis Pidato itu eksis. Saya pakai artikel tentang Jon Favreau, yang menulis naskah pidato Obama, yang juga menjabat Direktur Penulis Pidato Gedung Putih. Ini bisa jadi inspirasi, terutama murid yang suka menulis, bahwa menulis pidato itu adalah sebuah pekerjaan yang penting. Ya, bisa dijadikan cita-cita juga.

Semua teknik tadi bisa diselesaikan dalam waktu 120 menit saja. 🙂

Beberapa contoh assessment/penilaian tentang topik ini akan saya ceritakan di tulisan selanjutnya, ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.