My IVF Diary (part 1)

Setelah enam kali IUI (inseminasi) di tiga rumah sakit (Hermina, Harapan Kita, Omni Hospital+Klinik Selaras) dan hasilnya gagal, aku dan Heru absen berusaha setahun. Kami jalan-jalan dan hepi-hepi. Lalu kemudian semangat itu datang lagi. Sekarang kami mencoba lagi, kali ini dengan program bayi tabung atau In Vitro Fertilisation (IVF). Dengan pertimbangan waktu dan jarak, aku memutuskan ikut program di Morula IVF Tangerang. Lokasinya di lantai 7 RS Bethsaida Gading Serpong.

20191117_152418

16 November 2019

  1. Konsultasi dokter
  2. Tanda tangan perjanjian
  3. Tes darah di lab
  4. Sperma analisis
  5. Suntik hormon pertama
  6. Minum vitamin

Pagi jam 07.30 aku dan Heru sudah tiba di Morula. Ini kunjungan kedua. Sebelumnya aku sudah sempat survei dan cari info, makanya kemudian sudah bikin janji sehari sebelumnya dengan dr. Wisnu Setyawan, SpOG(K). Info tentang beliau bisa dilihat di sini.

Awalnya, pasien harus isi data lengkap, juga menyerahkan KTP suami istri dan surat/buku nikah. Semua ini jadi persyaratan awal dan diurus oleh pihak Admisi.

Setelah itu, jam 10.00 akhirnya bertemu dokter Wisnu. Tentu aku sudah baca info tentang IVF, jadi aku tahu aku mesti datang di hari kedua mens. Makanya dokter kemudian bilang sebaiknya bisa langsung dimulai programnya karena waktunya sudah pas. Aku kemudian di-USG transvaginal, juga dites jalur vaginanya apakah mudah untuk nanti dilakukan OPU (Ovum Pick Up) dan ET (Embrio Transfer). Rasanya agak mules sedikit waktu kateter masuk lewat vagina yang dibuka pakai cocor bebek. Tapi sakit itu bisa teralihkan karena kita bisa lihat layar tampilan USG di depan mata. Centang! Fasilitas USG Morula oke.

Setelah itu, dokter membuat timeline rencana program. Juga membuat perhitungan tanggal. Ngobrol dan tanya jawab. Lalu aku dan Heru diresepkan suplemen vitamin.

Keluar dari ruang dokter, kami menandatangani surat perjanjian, kertas beberapa lembar dan tanda tangan di atas materai. Ditulis jelas semua di sana risiko yang mungkin terjadi dan apa hak kewajiban yang dilakukan kedua pihak, pasien dan dokter RS. Aku malas baca detail karena takut mood hepiku rusak. Biar Heru aja yang pahami itu.

Lalu, kami berdua harus tes darah. Aku diambil darah empat tabung. Untuk istri: Anti toxoplasma IGG dan IGM, AMH, LH, FSH, Progesteron, Estradiol, HBSAG, Anti HCV, Anti Rubella IGM dan IGH, Anti HIV. Untuk suami: HBSAG, Anti HCV, Anti HIV.

20191117_143003

Kasihan Heru, pembuluh darahnya kecil, jadi suster harus ganti tangan kanan kiri. Dan lebih sakit rasanya padahal cuma diambil satu tabung saja.

20191117_151409

Lanjut dengan Analisis Sperma untuk suami. Perlu dihighlight nih bagian ini. MorulaIVF Tangerang punya 3 Men’s Room. Fasilitasnya oke meskipun ruangannya kecil. Ada single sofa, wastafel, teve dengan koleksi video porno kualitas HD, majalah dewasa yang up to date, dan bonus minuman Buavita. Men’s room paling bagus dari sejumlah RS yang pernah kami datangi. 🙂

Selesai itu semua, kami diperbolehkan pulang karena pemeriksaan darah dan sperma tadi butuh waktu lama. Kami kembali lagi ke rumah sakit jam 7 malam untuk mengambil obat. Obat apa yang kami dapatkan harus disesuaikan dengan hasil cek darah tadi. Begitu hasilnya sudah keluar, kemudian dianalisis dokter, maka kemudian aku diberikan obat hormon gonal-F untuk disuntikkan di perut selama 4 kali selama 4 malam berturut-turut. Kami pun akhirnya pulang malam itu membawa Gonal-F dalam kantung es, juga vitamin Asta Plus untuk Heru, Dalfarol 200 dan Folamil Gold untuk aku.

Aku dan Heru banyak tertawa hari itu. Menertawai banyak hal kecil di ruang men’s room, acara Insert di teve ruang tunggu, hingga perawat gemas yang dijemput kakaknya. Oh, hari yang melelahkan sekaligus seru.

Info tambahan buat yang perlu tahu

Aku mencatat ini sebagai diary. Kenangan akan usaha perjuangan mencari si buah hati. Semoga saja catatan ini bermanfaat untuk pembaca, terutama untuk ibu bapak yang berencana memilih jalan ini juga. Biasanya suka ada yang bertanya tentang biaya, maka sengaja aku tuliskan di sini sebagai tambahan informasi.

Konsultasi dokter + USG transvaginal + pemeriksaan darah lengkap istri suami + analisis sperma + joining fee + paket obat Program IVF promo akhir tahun 2019 = Rp.22.925.500

2 thoughts on “My IVF Diary (part 1)”

  1. Semoga Allah beri kemudahan dalam prosesnya, disehatkan Arne dan suami dan diberi hasil yang Arne inginkan. Aamin… 🙂

    1. Terima kasih yaa… amin ya robbal aalamin. Semoga diberikan kesabaran dan keikhlasan. Doa baikku buatmu juga! 💙

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.