Apa yang Kamu Lihat?

Pertanyaan “Apa yang kamu lihat?” ternyata bukan sekadar pertanyaan sederhana jika jawaban yang diminta bukan sebuah kata. Coba tanyakan itu pada siswa ketika mereka melakukan perjalanan study tour atau trip sekolah lainnya. Kata pertama yang akan keluar untuk menjawab pertanyaan tadi umumnya adalah sebuah kata objek benda yang mudah terlihat dan teringat mereka sepanjang jalan.

Saya dan siswa mencoba mengajukan pertanyaan itu ketika melakukan university trip bulan lalu. Siswa berkeliling ke beberapa universitas di pulau Jawa, yaitu Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Indonesia. Dalam perjalanan semacam itu, sering kali kita menemukan siswa yang tidak fokus pada inti perjalanan ini. Mungkin beberapa siswa hanya ingin main-main atau jalan-jalan saja. Nah, pertanyaan “apa yang kamu lihat?” itu bisa dijadikan permainan seru di akhir acara. Siswa diajak untuk memikirkan sebuah objek menarik yang mewakili pelajaran yang mereka dapat selama trip berlangsung. Hal tersebut kemudian bisa diceritakan kepada orang lain. Siapkan saja sejumlah alat sederhana, seperti kertas koran, balon, lem, dan gunting, lalu biarkan siswa berkreasi dengan penemuannya.

Hasilnya sangat menarik. Siswa dari kelompok IPS, misalnya, membuat sebuah tiruan karya seni buatan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Mereka juga membuat bangunan Bosscha.

Sementara siswa dari kelompok IPA membuat sebuah alat pengebor tanah yang mereka lihat ketika berkunjung ke Fakultas Pertambangan dan Perminyakan ITB. Masing-masing kelompok ini kemudian mempresentasikan karya mereka. “Apa yang mereka lihat?” dijabarkan dengan penjelasan seperti sebesar apa objek itu, apa material pembuatnya, apa fungsi alat tersebut, dan beragam pertanyaan dari teman-teman mereka.

Siswa juga diminta untuk menjelaskan mengapa objek tersebut yang dipilih. Mereka kompak menjawab, objek benda itulah yang mudah dibuat untuk menjawab pertanyaan “Apa yang kamu lihat?”. Mungkin kegiatan ini akan lebih menarik jika kelompok dibuat lebih kecil, sehingga akan ada banyak ragam karya yang terlihat.

Objek itu hanya sebuah contoh jawaban. Intinya, siswa dapat melakukan refleksi dari perjalanan atau study tour yang mereka lakukan. Sebuah tulisan laporan perjalanan tentunya juga bagus untuk bahan refleksi. Misalnya buatan salah satu siswa saya ini: http://geovanilaskar.blogspot.com/2011/10/university-trip

Nah, sekarang coba tanyakan pertanyaan ini setiap sore usai sekolah: Apa yang kamu lihat hari ini? 🙂